Senin, 15 Februari 2010

Tugas 1 Bahasa dan Sastra Indonesia

1. Apakah arti penalaran? Beri satu contoh penalaran !
Jawab :
Penalaran adalah suatu kegiatan, proses atau aktivitas berpikir yang bertolak dari pengamatan indra untuk menarik suatu kesimpulan yang logis atau membuat suatu pernyataan baru berdasar pada beberapa pernyataan yang diketahui benar ataupun yang dianggap benar yang disebut premis.
Contoh dari penalaran : Semua mahasiswa memiliki ijasah SLTA.
Usman memiliki ijasah SLTA.
Kesimpulannya adalah Usman adalah mahasiswa.
2. Apakah arti dari proposisi serta sebutkan macam – macamnya dan berilah contohya?
Jawab :
Proposisi adalah ungkapan lahiriah dari putusan. Sebagai ungkapan lahiriah dari putusan, proposisi selalu terdiri dari rangkaian kata – kata yang berfungsi sebagai subyek dan predikat ini senantiasa berbentuk pengakuan atau pengingkaran semata tentang sesuatu yang lain. Maka proposisi dapat dirumuskan sebagai pernyataan yang didalamnya manusia mengakui atau mengingkari sesuatu tentang sesuatu yang lain.

Macam – Macam Proposisi
A. Ditinjau dari Segi Bentuk
Ditinjau dari segi bentuk, proposisi dapat dibedakan atas :
1. Proposisi tunggal
Proposisi tunggal yaitu proposisi yang hanya mengandung sebuah peryataan.
Contoh : Makhluk hidup dapat berkembangbiak
Proposisi tunggal berdasarkan kuantitas dan kualitasnya dapat dibedakan atas 4 macam yaitu sebagai berikut.


a. Proposisi universal afirmtif ( A )
Proposisi universal afirmatif ialah pernyataan bersifat umum yang mengiyakan adanya hubungan subyek dengan predikat, dirumuskan berikut ini. “Semua S adalah P “.
Berdasarkan perbandingan luas term, dapat dibedakan atas dua macam :
• Proposisi universal afrimatif ekuivalen
Ialah pernyataan umum mengiyakan yang antara subjek dan predikat merupakan suatu persamaan yakni semua anggota subjek adalah anggota predikat dan semua anggota predikat adalah subjek.
Contoh : Semua makhluk hidup bernafas
• Proposisi universal afrimatif implikasi
Ialah pernyataan umum mengiyakan yang semua subjek merupakan bagian dari predikat, yakni semua anggota menjadi himpunan bagian dari predikat.
Contoh : Semua meja adalah kayu
b. Proposisi universal negatif ( E )
Proposisi universal negatif adalah pernyataan bersifat umum yang mengingkari adanya hubungan subyek dengan predikat, dirumuskan berikut ini. “ Semua S bukan P “.
Berdasarkan perbandingan luas term, hanya ada satu bentuk, yaitu berbentuk eksklusif sehingga lengkapnya disebut universal negative eksklusif, yaitu pernyataan umum yang mengingkari, berarti antara subjek dan predikat tidak ada hubungan.
Contoh : Semua meja bukan kursi
c. Proposisi partikular afirmatif ( I )
Proposisi partikular afirmatif ialah pernyataan bersifat khusus yang mengiyakan adanya hubungan subyek dengan predikat. Dirumuskan sebagai berikut. “ Sebagian s adalah P “.
Berdasarkan perbandingan luas term, dapat dibedakan atas dua macam yaitu particular afrimatif inklusif dan particular afirmatif implikasi.

• Proposisi particular afrimatif inklusif
Ialah pernyataan khusus mengiyakan yang sebagian subjek merupakan bagian dari predikat, yakni ada anggota subjek meerupakan bagian dari predikat dan ada anggota predikat yang menjadi bagian subjek.
Misalnya : Sebagian rakyat Cina adalah keturunan asing.
• Proposisi particular afrimatif implikasi
Ialah pernyataan khusus mengiyakan yang sebagian dari subjek merupakan suatu predikat, yakni ada sebagian anggota subjek yang menjadi himpunan predikat.
Contoh : Sebagian rakyat Indonesia adalah warga Partai PDI
d. Proposisi partikular negatif ( O )
Proposisi partikular negatif ialah pernyataan bersifat khusus yang mengingkari adanya hubungan subyek dengan predikat. Dirumuskan sebagai berikut. “ Sebagian S bukan P “.
Berdasarkan perbandingan luas term terdapat dibedakan atas dua macam : particular nagatif inklusif dan particular negative implikasi
• Partikular negative inklusif
Ialah pernyataan khusus mengingkari yang sebagian subjek tidak merupakan bagian dari prediakt, yakni ada sbagian subjek yang tidak termasuk predikat dan ada sebagian predikat yang tidak termasuk subjek.
Contoh : Sebagian Sarjana Pembangunan bukan ahli Pembangunan
• Proposisi particular negative implikasi
Ialah pernyataan khusus mengingkari yang sebagian dari subjek tidak merupakan suatu predikat, yakni ada sebagian subjek yang bukan anggota predikat dan semua anggota predikat merupakan bagian dari subjek.
Contoh : Sebagian orang hitam bukan bangsa Afrika
2. Proposisi majemuk
Proposisi majemuk adalah ialah proposisi yang mengandung lebih dari sebuah pernyataan.
Contoh : Rina adalah anak yang rajin dan pandai
Proposisi tersebut sama dengan dua buah proposisi yaitu :
1. Rina adalah anak yang rajin
2. Rina adalah anak yang pandai
Proposisi majemuk dibedakan atas :
a. Proposisi majemuk kopulatif
Yaitu proposisi yang dibentuk lebih dari satu proposisi afirmatif.
b. Proposisi majemuk remotif
Yaitu proposisi majemuk yang dibentuk oleh lebih dari satu proposisi negatif.
B. Ditinjau dari Materinya
Ditinjau dari materinya, proposisi dapat dibedakan atas :
1. Proposisi analitik
Yaitu proposisi yang P nya merupakan keharusan bagi S nya.
Contoh : Nanda adalah manusia. Nanda ( S ) tidak bisa tidak pasti manusia (P).
2. Proposisi sintetik
Yaitu proposisi yang P nya bukan merupakan keharusan dari S.
Contoh : Nanda kurus. Kurus bukan suatu keharusan bagi Nanda.
C. Ditinjau dari Kualitasnya
Ditinjau dari kualitasnya, proposisi dibedakan atas :
1. Proposisi afirmatif
Proposisi afirmatif ialah proposisi yang bersifat menetap.
Contoh : Sebagian besar penduduk Indonesia bermata pencaharian pedagang
2. Proposisi negative
Proposisi negatif ialah proposisi yang bersifat mengingkari.
Contoh : Sebagian kecil penduduk Indonesia bermata pencaharian bukan pedagang
D. Ditinjau dari kuantitasnya ( kuantitornya )
Dilihat dari kuantitasnya, proposisi itu dibedakan atas :
1. Proposisi universal
Proposisi universal ialah proposisi yang menakup semua lingkungan subjek.
Contoh : Semua siswa SMP sragam nasionalnya biru putih.
Proposisi terbagi lagi menjadi 2 yaitu
• Proposisi Universal positif
Contoh : Semua makhluk hidup pasti bergerak
Kopulanya mengakui hubungan subjek dan predikatnya secara keseluruhan
• Proposisi universal negative
Contoh : Semua pedagang bukan orang
Proosisi universal negative berdasarkan perbandingan luas term, hanya ada satu bentuk, yaitu berbentuk eksklusif sehingga lengkapnya disebut universal negative eksklusif, yaitu pernyataan umum mengingkari yang berarti antara subjek dan predikat tidak ada hubungan.
Contohnya : Semua rakyat Indonesia tidak mengikuti ajaran Atheisme.
2. Proposisi patrikular
Proposisi particular ialah proposisi yang mencakup sebagian saja dari lingkungan subjek.
Contoh : Beberapa anak dari Desa Lamongan sakit demam berdarah.
• Proposisi particular positif
Contoh : Sebagian Guru adalah orang pandai
Kopulanya mengakui hubungan subjek dan predikatnya secara sebagian saja.
• Proposisi Partikular negative
Misalnya : Beberapa siswa sd tidak masuk sekolah.
3. Proposisi singular
Proposisi singular ialah proposisi yang menjelaskan individu manusia atau benda.
Contoh : Pak Pani adalah seorang pedagang
Proposisi singular terbagi lagi menjadi 2, yaitu
• Prorposisi Singular positif
Contoh : Atik adalah seorang ibu rumah tangga.
Kopulanya mengakui hubungan subjek dan predikat secara keseluruhan.
• Partikular Singular Negatif
Contoh : Riri dan Rani tidak pernah belajar Biologi.
E. Ditinjau dari relasinya
Ditinjau dari relasinya, proposisi dapat dibedakan atas :
1. Proposisi kategoris
Ialah proposisi yang berhubungan antara S( Subjek ) dan P ( Prredikat ) nya tidak mengisyaratkan apa – apa dan boleh menerima kemungkinan apa saja secara tidak terbatas.
Contoh : Semua siswa mematuhi tata tertib.
2. Proposisi hipotesis
Ialah proposisi yang hubungan antara S dan P ditentukan oleh syarat.
Contoh : Apabila kamu rajin belajar pasti naik kelas.
3. Proposisi disjunktif
Ialah proposisi bagi S merupakan alternative atau salah satu dari P.
Contoh : Amir atau Yusuf adalah pemain sepak bola.
Amir adalah pemin sepak bola, atau
Yusuf adalah pemain sepak bola.
3. Definisi adalah pernyataan yang tepat mengenai suatu kata atau pernyataann mengenai ciri - ciri penting suatu hal, dan biasanya lebih kompleks dari arti, makna, atau pengertian suatu hal.
Macam – macam difinisi beserta contohnya :
a. Definisi nominal
Adalah menjelaskan sebuah kata dengan kata lain yang lebih umum dimengerti. Dalam defiisi ini suatu kata dibatasi dengan kata yang lain yang merupakan sinominnya, dengan terjemahannya, atau dengan menunjukkan asal katanya.
Contoh : Binatang bertulang belakang adalah binatang yang dalam bahasa latih disebut vertebrata.

b. Definisi Formal / logis
Definisi ini sering digunakan dalam karangan ilmiah. Dalam definisi ini, suatu istilah dikeluarkan dari genus dan spesiesnya. Suatu definisi formal selalu terdiri dari dua ruas yaitu bagian yang didefinisikan yang disebut definiendum dan bagian yang mendefinisikan yang disebut satu nada.
Contoh : 1. sendok – untuk makan – terbuat dari aluminium
2. Siter adalah alat musik tradisional yang dipetik
c. Definisi Operasional
Adalah penjelasan dengan cara menegaskan langkah – langkah pengujian serta menunjukkan bagaimana hasil yang dapat di amati.
Definisi ini menunjukkan kepada kita apa yang harus kita lakukan dan bagaimana melakukannya, apa yang harus diukur dan bagaimana mengukurnya. Definisi ini kita perlukan terutama jika kita mengadakan penelitian yang berhubungan dengan hal – hal yang tidak dapat diamati atau diukur secara langsung seperti hasil belajar, kemampuan menalar, dan intelegensi.
Contoh : Kemampuan berbahasa adalah skor yang diperoleh dalam Tes Kemampuan Berbahasa.
d. Definisi Luas
Merupakanuraian panjang lebar yang mungkin terdiri dari satu paragraph, satu sub bab, bahkan meliputi satu karangan. Definisi ini diperlukan jika berhadapan dengan suatu konsep yang rumit yang tidak mungkin dijelaskan dengan kalimat pendek.
Contoh : Flamboyan termasuk keluarga polongan. Bunganya berbentuk kupu – kupu, berwarna merah menyala, jingga, atau putih. Pohonnya tinggi cabangnya banyak dan lebar. Ranting – rantingnya penuh daun berkarang yang rimbun. Pada musim berbunga, daun – daun itu rontok dan digantikan oleh karang bunga yang indah. Pohon flamboyan banyak ditanam di tepi jalan raya sebagai peneduh dan penghias lingkungan.



Tugas 2 Bahasa dan Sastra Indonesia

Proposisi Universal
1. A






Semua mamalia menyusui.
Semua tumbuhan mempunyai daun.




Semua mahasiswa adalah cendikiawan.
Semua pelukis adalah seniman.







2. E






Semua meja bukan kursi.
Semua laki –laki bukan perempuan.

Proporsi universal particular


3. I




Sebagian burung bisa terbang.
Sebagian hewan adalah unggas.






Sebagian penduduk Indonesia adalah Konghucu.
Sebagian penduduk Sumatra adalah orang Jawa.








Sebagian dosen UNES adalah orang Semarang.
Sebagian kucing adalah hewan.






Sebagian bilangan cacah adalah bilangan genap.
Sebagian dosen UKSW sudah menikah.

4. O





Sebagian sopir bukan kernet.
Sebagian buah tidak berasa masam.















Sebagian kendaraan tidak beroda dua.
Sebagian bilangan cacah bukan bilangan ganjil.






Sebagian warga Jakarta bukanlah laki – laki.
Sebagian orang tidak berambut kriting.










Tugas 3 Bahasa dan Sastra Indonesia

E ( S ) E ( B / S)

1. AB O ( S ) 1. AS O ( B )

I ( B ) I ( B / S)


A ( S ) A (B/ S)

2. EB I ( S ) 2. ES I ( B )

O ( B/S ) O ( B / S)



A ( B / S ) A ( S )

3. IB E ( S ) 3. IS E ( B )

O ( S / B ) O ( B )


A ( S ) A ( B )

4. OB I ( B/S ) 4. OS I ( B )
E ( B/S) E ( S )

Tugas 4 Bahasa dan Sastra Indonesia

Tentukan penyimpulan yang valid
1. Tiada kerbau yang tidak bertanduk ( As-p )
a. Ada kerbau tidak bertanduk O s – p S
b. Setiap bertanduk kerbau A p – s B/S
c. Ada yangbertanduk kerbau I p – s B
d. Salah semua kerbau bertanduk O s – p S

2. Salah setiap serangga melata ( Es-p )
a. Ada yang melata bukan serangga O p – s B/ S
b. Sebagian serangga melata I s – p B/S
c. Sebagian serangga tidak melata O s – p B
d. Salah sebagian serangga melata O s – p S



3. Ada sing adalah song ( Is-p )
a. Ada song adalah sing I p – s B
b. Ada song bukan sing O p – s B/S
c. Tiada song bukan sing E p – s S
d. Salah ada song adalah sing E p – s S




Tugas 5 Bahasa dan Sastra Indonesia
Tentukan valid tidaknya silogisme berikut ini. Kemudian bila tidak valid tentukan B/S atau S
1. Setiap orang yang bersalah dihukum.
Antasari Azhar dihukum.
Jadi Antasari Azhar dihukum.
A Pd - Mu 2x
A Sd – Mu Invalid
A Sd – Pu

2. Semua penjahat tidak masuk surga.
Perampok adalah penjahat.
Jadi perampok tidak naik surga.
E Md – Pd
A Sd – Mu Valid
E Sd - Pd

3. Semua perampok orang jahat.
Guru bukan perampok.
Jadi guru bukan orang jahat.
A Md – Pu
E Sd – Md Invalid
E Sd – Pd



4. p > q B
q B
p B/S


5. p > q B
p B
q B/S
6. p > q B
q B
p B

7.  ( p > q ) B
q B
p S

8. p > q B
q B
P B

9. p > q B
q B
p B

TABEL KEBENARAN
P Q -p -q p v q - ( pvq ) p > q -( p > q ) p ^q -( p ^ q ) -p > q p > - q
B B S S B S B S B S S S
S B B S B S B S S B B S
B S S B B S S B S B S B
S S B B S B B S S B S S


TUGAS 6 BAHASA INDONESIA

1. Hitam atau putih (p v q)
a. Nah, putih jadi bukan hitam.
b. Ternyata hitam mungkin juga putih.
c. Ternyata putih jadi juga hitam.
2. Tidak benar Parno dan Parni pacaran.
a. Parni tidak pacaran jadi Parno lah yang pacaran.
b. Parno tidak pacaran jadi Parni lah yang pacaran.
c. Parno tidak pacaran maka Parni lah yang pacaran.
d. Parni tadak pacaran maka Parno juga tidak.

Jawab :
1. a. p v q B
p B
- q B/S

b. p v q B
q B
- p B/S

c. p v q B
p B
q B/S

d. p v q B
q B
p B/S

2. a. – ( p ^ q ) B
- q B
P B/S
b. – ( p ^ q ) B
-p B
q B/S

c. – ( p ^ q ) B
- p B
-q B/S
d. – ( p ^ q ) B
- q B
- p B /S












TUGAS BAHASA INDONESIA

1. Jelaskan pengertian paragraph !
2. Buatlah skema atau bagan jenis – jenis paragraph !
3. Kerjaka latihan yang terdapat pada makalah 1
4. Buatlah
a. Contoh paragraf deduktif, argumentatif menggunakan pola perbandingan pertentangan
b. Contoh paragraph induktif, ekspositaris menggunakan pola contoh atau proses
Jawab :
1. Paragraf adalah karangan singkat yang berisi sebuah pikiran, dan didukung oleh himpunan kalimat yang saling berhubungan untuk membentuk sebuah gagasan yang mana kalimat pertama diawali dengan huruf besar dan agak menjorok ke kanan.
2.

Skema paragraf
Transisi
PU ( Pikiran Utama )
PP ( Pikiran Penjelas )

Penegas


Transisi
Transisi adalah penghubung antar paragraf. Penghubung ini bisa berupa kata,
kelompok kata, atau kalimat. Kata sambung antarkalimat seperti akan tetapi,
dengan demikian, jadi, dan oleh sebab itu dapat digunakan sebagai transisi.
Pikiran Utama (PU)
Pikiran utama adalah inti persoalan atau gagasan yang ingin disampaikan
dalam paragraf. Pikiran utama ini bisa terdapat secara tersurat dalam kalimat
tertentu, bisa juga tersirat dalam keseluruhan uraian dalam paragraf
bersangkutan.
Pikiran Penjelas (PP)
Pikiran penjelas adalah rincian atau uraian pikiran yang menjelaskan gagasan atau inti
persoalan (PU). Karena merupakan penjelas, PP biasanya terdiri atas beberapa kalimat.
Penegas
Penegas adalah bagian paragraf yang menegaskan inti persoalan atau pikiran utama
dalam paragraf. Fungsi penegas ada dua, yaitu sebagai pengulang atau penegas PU
dan sebagai unsur yang menambah daya tarik sebuah paragraf, menghindarkan
kejemuan pembaca (Tarigan, 1981: 20).






Skema jenis – jenis paragraf
















I. Paragraph berdasarkan posisi / letak kalimat topik
a. Paragraf deduktif
paragraf yang dimulai dengan inti uraian yang kemudian diikuti penjelasan. Dengan kata
lain, pikiran utamanya diletakkan di awal kemudian diikuti pikiran penjelas. Atau paragraf yang kalimat topiknya terletak pada awal paragraph.
b. Paragraf induktif
Paragraf dengan pola induktif merupakan kebalikan dari deduktif, yaitu keterangan atau pikiran penjelas diletakkan di awal kemudian diakhiri dengan inti uraian atau pikiran utama.
c. Paragraf deduktif – induktif
Paragraf yang kalimat topiknya terletak pada awal dan akhir paragraph atau
Paragraf campuran atau deduktif-induktif dimulai dengan inti uraian (pikiran utama), diikuti penjelasan (pikiran penjelas), dan diakhiri dengan penegasan atau pengulangan inti uraian.
d. Paragraf ineratif
Yaitu paragraf yang memiliki kalimat topik di tengah paragraf.
e. Paragraf deskriptif/naratif atau penuh kalimat topik
Adalah paragraf yang tidak secara jelas menampilkan kalimat topiknya. Karena tidak jelas kalimat topiknya, ada orang yang menyebutnya sebagai paragraf tanpa kalimat topik. Walaupun kalimat topiknya tidak jelas, paragraf tersebut tetap memiliki topik atau pikiran utama yang berupa intisari paragraf.
II. Paragraph berdasarkan isi
a. Paragraf naratif
Adalah paragraf yang bersifat atau berhubungan dengan karangan jenis narasi. Narasi adalah jenis karangan yang isinya mengisahkan kehidupan seseorang.
b. Paragraf deskriptif
Adalah paragraf yang isinya menggambarkan keadaan sesuatu atau suasana tertentu, atau yang isinya membeberkan hal orang, benda, keadaan, sifat, atau keadaan tertentu.


c. Paragraf ekspositoris
Adalah paragraf yang berisi pemaparan sesuatu sehingga pembaca memperoleh wawasan atau pengetahuan yang disampaikan oleh penulis. Untuk mengkonkretkan pemaparannya, penulis mengemukakan contoh-contoh, bukti-bukti, atau proses sesuatu yang dikemukakannya.
d. Paragraf argumentative
Adalah paragraf yang isinya meyakinkan pembaca dengan mengemukakan bukti-bukti konkret atau fakta-fakta yang konkret.
e. Paragraf persuasi
Adalah paragraf yang isinya mempengaruhi atau membujuk pembacanya untuk mengikuti apa yang disarankan oleh penulisnya
III. Berdasarkan fungsi dalam karangannya
a. Paragraf pembuka
Adalah paragraf dalam karangan tertentu yang berfungsi membuka atau mengawali pembahasan dalam karangan tersebut.
b. Paragraf penutup
Adalah paragraf dalam karangan tertentu yang berfungsi menutup atau mengakhiri pembahasan.
c. Paragraf penghubung atau paragraf pengembang
Adalah paragraf yang terdapat di antara paragraf pembuka dan paragraf penutup, yang jumlahnya tidak tertentu dan berfungsi mengembangkan gagasan dalam pembahasan persoalan dalam karangan itu.


IV. BERDASARKAN POLA PENGEMBANGANNYA
a. Paragraf definisi
Adalah paragraf yang menjelaskan sesuatu dengan jelas dengan konjungsi ( adalah, ialah, yaitu ) yang tepat agar gampang dimengerti.
b. Paragraf Pola sebab-akibat/akibat-sebab
yaitu pengembangan paragraf yang disajikan dengan memaparkan berbagai sebab terjadinya suatu hal dikombinasi dengan akibat yang ditimbulkan, atau sebaliknya.
c. Paragraf fungsional
mempunyai kegunaan tertentu untuk sang penulis.
d. Paragraf kausal
menunjukkan hubungan sebab­akibat dalam suatu kejadian.
e. Paragraf spasial
menulis yang berhubungan dengan tempat tertentu dan menggambarkannya
f. Paragraf perbandingan
membandingkan sesuatu untuk menemukan perbedaan atau persamaan.
g. Paragraf kronologi
mempunyai catatan waktu yang jelas.

3. Kasus 1
Meja merupakan salah satu alat yang banyak fungsinya. Misalnya kegunaan meja itu sendiri yaitu sebagai meja makan, alas untuk menulis dsb. Meja juga terbuat dari berbagai macam bahan seperti kayu, kaca, besi. Tidak sedikit orang yang mempunyai meja. Bahkan setiap rumah, kantor, pasti tersedia banyak meja. Jadi meja merupakan salah satu alat yang sangat dibutuhkan oleh semua orang dan memiliki banyak fungsi.
( Ria Kurniasari Nim 302007061 )


Analisis kesalahan :

a. Untuk kalimat pertama huruf pertama salah, seharusnya agak sedikit menjorok ke kanan.
b. Dalam paragraf di atas juga tidak memiliki kesatuan dan koherensi karena ada kalimat yang sangat jauh hubungannya dengan pikiran utama.
c. Pada kalimat pertama penulis membahas tentang meja tetapi setelah membaca kalimat ke-3 ternyata penulis tiba – tiba berbicara tentang “ meja juga terbuat dari berbagai macam bahan seperti kayu, kaca, besi “
d. Dalam suatu paragraf hendaknya semua kalimat harus saling berhubungan dan semuanya menjelaskan pikiran utama, atau bertumpu pada gagasan utama namun pada paragraph di atas hal tersebut tidak ditemukan.
e. Tanda baca dalam paragraf tersebut kurang tepat misalnya pada “ kayu, kaca, besi “ seharusnya kayu, kaca dan besi.

Kasus 2
Meja adalah suatu benda yang sangat berguna di dalam kehidupan kita. Ada banyak jenis – jenis meja dan bahan untuk membuatnya, contohnya : meja makan, meja belajar, meja rias, dll. Bahan untuk membuatpun bermacam – macam ada dari kayu, plastic, fiber, dll. Kegunaanya pun hanya seperti untuk menulis, makan, dll.
( Wahid Jadmiko, tanpa menuliskan Nim )

Analisis kesalahan :
a. Dalam paragraf di atas tidak memiliki kesatuan dan koherensi karena ada kalimat yang sangat jauh hubungannya dengan pikiran utama.
b. Untuk kelengkapan paragraph tersebut tidak memiliki kelengkapan karena paragraph tersebut tidak menunjang kalimat topic atau kalimat pertama.
c. Pada kalimat pertama penulis membahas tentang kegunaan meja tetapi setelah membaca kalimat ke-2 ternyata penulis tiba – tiba berbicara tentang “jenis – jenis meja dan bahan untuk membuatnya”.
d. Dalam suatu paragraf hendaknya semua kalimat harus saling berhubungan dan semuanya menjelaskan pikiran utama, atau bertumpu pada gagasan utama namun pada paragraph di atas hal tersebut tidak ditemukan.

Kasus 3
Papan Tulis
Warna hijau tuanya semakin lama kian memudar. Ketika satu persatu batang kapur digoreskan. Namun disanalah tempat guru dan siswa menuliskan. Berjuta kata yang hendak digunakan. Berjuta kata yang hendak digunakan. Dalam memperlancar proses belajar dan mengajar.
( Puspitan Sari, Nim. 292006717 )

Analisis kesalahan :
a. Huruf pertama pada kalimat pertama seharunya sedikit menjorok ke kanan.
b. Paragraf di atas tidak mempunyai kalimat utama. Karena pikiran utama tersebar diseluruh kalimat yang membangun paragraph tersebut. Bentuk ini biasanya digunakan dalam karangan yang berbentuk narasi ( berbentuk cerita ) atau diskriptif ( berbentuk lukisan ).

Kasus 4
Di ruang kelas A 105 ada beberapa macam benda didalamnya antara lain papan tulis, meja, kursi, OHP dll. Papan tulis yang berwarna hijau dan berbentuk persegi panjang dapat digunakan untuk menulis, papan tulis terletak di depan kelas. Selain papan tulis juga ada kursi – kursi yang digunkan untuk duduk mahasiswa pada waktu mengikuti kuliah. Ruang kelas sangat terang karena ada lampu yang menyala supanya kuliah dapat berjalan dengan baik meskipun waktu menjelang malam.
( Rubiyatun, Nim. 292006728 )



Analisis kesalahan :

a. Paragraf tersebut tidak memiliki struktur kata yang baik.
b. Dalam penggunaan kata “ di ” yang menunjukkan tempat, daerah ataupun kota seharusnya dipisah tapi dalam paragraph tersebut kalimat pertama kata “ di “ tidak dipisah.
c. Paragraf di atas tidak mempunyai kalimat utama. Karena pikiran utama tersebar diseluruh kalimat yang membangun paragraph tersebut. Bentuk ini biasanya digunakan dalam karangan yang berbentuk narasi ( berbentuk cerita ) atau diskriptif ( berbentuk lukisan ).



4.CONTOH PARAGRAF
Contoh paragraf argumentatif :
Memilih SMA tanpa pertimbangan yang matang hanya akan menambah pengangguran karena pelajaran di SMA tidak memberi bekal bekerja. Menurut Iskandar, sudah saatnya masyarakat mengubah paradigma agar lulusan SMP tidak latah masuk SMA. Kalau memang lebih berbakat pada jalur profesi sebaiknya memilih SMK. Dia mengingatkan sejumlah risiko bagi lulusan SMP yang sembarangan melanjutkan sekolah. Misalnya, lulusan SMP yang tidak mempunyai potensi bakat-minat ke jalur akademik sampai perguruan tinggi, tetapi memaksakan diri masuk SMA, dia tidak akan lulus UAN karena sulit mengikuti pelajaran di SMA. Tetapi tanpa lulus UAN mustahil bisa sampai perguruan tinggi.
Contoh paragraf ekspositoris :
Penyakit Asma (Asthma) adalah suatu penyakit kronik (menahun) yang menyerang saluran pernafasan (bronchiale) pada paru dimana terdapat peradangan (inflamasi) dinding rongga bronchiale sehingga mengakibatkan penyempitan saluran nafas yang akhirnya seseorang mengalami sesak nafas. Penyakit Asma paling banyak ditemukan di negara maju, terutama yang tingkat polusi udaranya tinggi baik dari asap kendaraan maupun debu padang pasir. Sampai saat ini penyebab penyakit asma belum diketahui secara pasti meski telah banyak penelitian oleh para ahli. Tapi diperkirakan disebabkan oleh faktor keturunan, alergi, kelainan dan lingkungan.
Adapun tanda dan gejala penyakit asma diantaranya :
- Pernafasan berbunyi (wheezing/mengi/bengek) terutama saat mengeluarkan nafas (exhalation). Tidak semua penderita asma memiliki pernafasan yang berbunyi, dan tidak semua orang yang nafasnya terdegar wheezing adalah penderita asma.
- Adanya sesak nafas sebagai akibat penyempitan saluran bronki (bronchiale).
- Batuk berkepanjangan di waktu malam hari atau cuaca dingin.
- Adanya keluhan penderita yang merasakan dada sempit..
- Serangan asma yang hebat menyebabkan penderita tidak dapat berbicara karena kesulitannya dalam mengatur pernafasan. Langkah tepat yang dapat dilakukan untuk menghindari serangan asma adalah menjauhi faktor-faktor penyebab yang memicu timbulnya serangan asma itu sendiri. Setiap penderita umumnya memiliki ciri khas tersendiri terhadap hal-hal yang menjadi pemicu serangan asmanya. Prinsip dasar penanganan serangan asma adalah dengan pemberian obat-obatan baik suntikan (Hydrocortisone), syrup ventolin (Salbutamol) atau nebulizer (gas salbutamol) untuk membantu melonggarkan saluran pernafasan.Jadi dapat disimpulkan bahwa penyakit Asma digolongkan penyakit taraf berat oleh karena itu harus menjaga kondisi tubuh yag baik dan menjaga saluran pernafasan.






PORTOFOLIO BAHASA INDONESIA

Tugas ini disusun untuk memenuhi
tugas akhir bahasa Indonesia







Disusun oleh:
Nama : Lita Riswiarti
Nim : 292008211
Kelas : G


S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
2008

Tidak ada komentar:

Posting Komentar