Senin, 15 Februari 2010

MATEMATIKA RPP

Tugas Test Akhir Semester
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Kelas 5 SD Semester 2
PECAHAN








Nama : Lita Riswiarti
NIM : 292008211
Kelas : G



Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan PGSD 2008
Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Nama Sekolah : SD/MI ....
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : V/2
Pertemuan Ke- : 1-2
Alokasi Waktu : 2 × 35 menit
Standar Kompetensi : Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah
Kompetensi Dasar : Membandingkan dua pecahan
Indikator : • Membandingkan dua pecahan
• Membandingkan dua pecahan dengan menggunakan garis bilangan

I. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat membandingkan dua pecahan
II. Materi Pembelajaran
Pecahan
III. Metode Pembelajaran
Tanya jawab, diskusi, tugas kelompok dan individual
IV. Langkah-Langkah Kegiatan
A. Pertemuan Ke-1
Pendahuluan
1. Apersepsi
• Membahas PR yang diberikan pada pertemuan sebelumnya.
• Mengingat kembali materi sebelumnya.
2. Pemberian motivasi
Kegiatan Inti
1. Dengan tanya jawab guru menjelaskan tentang pecahan sejenis.
2. Secara berkelompok menyebutkan pecahan sejenis, guru memantau
siswa dan mengarahkan siswa yang mengalami kesulitan.
3. Guru memandu diskusi dan merumuskan jawaban yang benar.
Penutup
1. Membimbing siswa untuk merangkum materi yang baru saja disajikan.
2. Guru memberikan tugas atau PR.



B. Pertemuan Ke-2
Pendahuluan
1. Apersepsi
• Membahas PR yang diberikan pada pertemuan sebelumnya.
• Mengingat kembali materi sebelumnya.
2. Pemberian motivasi
Kegiatan Inti
1. Dengan tanya jawab guru menjelaskan tentang pecahan tidak sejenis.
2. Secara berkelompok siswa menyebutkan pecahan tidak sejenis, guru
memantau siswa dan mengarahkan siswa yang mengalami kesulitan.
3. Guru memandu diskusi dan merumuskan jawaban yang benar.
Penutup
1. Membimbing siswa untuk merangkum materi yang baru saja disajikan.
2. Guru memberikan tugas atau PR.
V. Alat/Bahan/Sumber
Triplek, bola, lingkaran, kelereng, kertas, penggaris, apel, roti, telur asin, ,Buku Dunia Matematika SD 5
VI. Penilaian
Mengerjakan soal (terlampir)




......................, .........................
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Matematika





(__________________) (__________________)
NIP. ............................. NIP. .............................





Lampiran Pecahan

Pengertian Pecahan
Pecahan atau bilangan pecah mempunyai dua pengertian yaitu :
a. Bilangan untuk menyatakan banyaknya bagian dari suatu benda utuh yang dibagi menjadi dua bagian-bagian yang sama besar.
b. Bilangan untuk menyatakan suatu bilangan.

Contoh mengajarkan pecahan pada siswa:
pada siswa yang sering dijumpai sehari-hari dengan menggunakan apel, roti, telur asin, untuk mengenalkan pecahan 1/2, 1/3, 1/4, 1/6 dan lain sebagainya.

Mengajarkan pecahan pada siswa
Pengalaman anak tentang pecahan
siswa diberi contoh dengan buah-buahan atau roti yang biasa dibagikan ibu-ibu kepada anak-anaknya. Anak-anak tentu sudah mengalami atau mengenali pecahan. Karena dalam kehidupan sehari-hari mereka sudah ada peristiwa tersebut. Kadang ibu mereka membagi telur asin satu dibagi menjadi dua yaitu siswa itu dengan kakaknya. Peristiwa demikian di dalam rumah merupakan pengalaman tentang pecahan bagi anak. Demikian juga bagi anak-anak kerap kali dihadapkan kepada situasi dimana mereka harus membagi 8 kelereng diantara beberapa anak.
Contoh :
Banyaknya kelereng berwarna hitam ada 3 buah.
Banyaknya kelereng berwarna putih ada 5 buah.
Perbandingan antara kelereng berwarna hitam dengan kelereng berwarna putih ada 3 : 5 atau 3/5.

Untuk lebih akurat dalam pembagian pecahan lebih tepat digunakan bola pimpong sebab bola pimpong kalau dibelah dibelah bisa sama persis. Menurut saya lebih baik menggunakan bola pimpong sehingga siswa mengetahui bahwa pembagian itu harus sama persis. Dari bola tadi siswa mengenali pecahan 1/2 (separoh).

Dari bola pimpong tadi, berpindah ke alat peraga. Alat peraganya bisa menggunakan alat peraga kertas. Supaya anak ikut aktif, hendaknya tiap anak diberikan sehelai kertas dan sebuah gunting.
“Lipatlah kertas menjadi dua bagian yang ama besarnya (lipatannya tepat saling menutupi satu sama lainnya)”.


Anak-anak akan melipat dengan berbagai cara.






Bagian yang diarsir adalah 1/2 (setengah)
Peragaan tersebut dapat dilanjutkan untuk pecahan 1/4, 1/8, 1/3 dan 1/6
seperti gambar dibawah ini.





1/4 1/8 1/3 1/6
Siswa dijelaskan bahwa 1/4 , angka “1 disebut pembilang” sedangkan angka “4 disebut penyebut.

Siswa diajak bermain dengan teropong pecahan.
tiang (terbuat dari kawat)
alas (terbuat dari kayu/triplek, dicat putih)
lubang




1/2 1/4 2/3 2/4




3/4 1/3

Gambar lingkaran-lingkaran pecahan di atas merupakan beberapa
contoh lingkaran pecahan yang menunjukkan 1/2, 1/3, 2/3,1/4, 2/4,3/4.

Banyaknya lingkaran pecahan menurut kebutuhan, sesuai dengan keluasan bilangan pecah yang dipelajari anak.

Kegiatan untuk memahami konsep bilangan pecahan (untuk mempermudah pengucapan, selanjutnya di sebut pecahan) setengah (1/2)
dilakukan seperti berikut :
Ambil pecahan berwarna setengah lalu pasangkan pada tiang penyangga. Tanyakan pada anak, tiang tersebut dibagi menjadi berapa ?
apakah pembagiannya sama besar ?
anak tentu dapat menjawab pertanyaan pertama, tetapi untuk jawaban pertanyaan kedua perlu
dibuktikan kebenarannya.
Untuk membuktikan bahwa pembagian sama besar ambilah lingkaran pecahan setengah tanpa warna, pasang di atasnya dan aturlah hingga garis pembaginya berimpit. Putarlah lingkaran tanpa warna sampai bagian lingkaran, tdinya berimpit berpindah tempat serta garis bagiannya berimpit hal ini menunjukkan bahwa kedua bagian itu sama besar. Jelaskan bahwa bagian yang berwarna itu disebut setengah atau seperdua (dri perubahan kata mulai dari : satu bagian dari dua bagian yang sama → satu dari dua → satu perdua → seperdua) dengan lambang bilangan 1/2.Begitu pula bagian yang tidak berwarna juga disebut 1/2. Karena sama.
Membandingkan dua pecahan (relasi <, =, >).
Misalkan akan membandingkan pecahan 1/2 dengan pecahan 2/3, caranya ambil pecahan setengah berwarna hijau dan pasang di penyangga kemudian ambil pecahan dua pertiga yang berwarna merah, pasang diatas pecahan setengah dan aturlah sehingga salah satu garis pembagi sisi yang berwarna berimpit dan warnanya bertumpuk. Amatilah mana warna yang
lebih luas. Tampak warna hijau lebih sempit dari hijau jadi 1/2 < 2/3




1/2 2/3 1/2 < 2/3




1/2 1/4 1/2 > 1/4







Pecahan yang Ekuivalen








Terlihat bahwa melambangkan bagian yang sama dari keseluruhan lingkaran

disebut pecahan yang ekuivalen, dan dapat dituliskan:


Garis Bilangan
Secara geometris, sistem bilangan real {R} dapat digambarkan dengan garis lurus. Buat garis yang dimulai dari sembarang titik yang dianggap dan ditandai sebagai titik 0. Titik ini dinamakan titik asal (origin), ditulis dengan O. Pada kedua sisi dari O dibuat bagian sama besar (segmen) dengan kesepakatan arah positif disebelah kanan O sedangkan arah negatif disebelah kiri O. Selanjutnya, tuliskan bilangan-bilangan bulat positif 1, 2, 3, … pada masing-masing titik di kanan O dan bilangan-bilangan -1, -2,- 3, … pada titik-titik di sebelah kiri O. Dengan membagi setiap segmen, maka dapat ditentukan lokasi untuk bilangan-bilangan 1/2, misalnya 2 1/2, atau 1 1/2


Oleh karena itu setiap bilangan real merupakan tepat satu titik pada garis lurus dan sebaliknya setiap titik pada garis lurus merupakan satu bilangan real, sehinggagaris lurus sering disebut pula Garis Bilangan Real.
Penempatan Pecahan Dengan Garis Bilangan
Penempatan pecahan ini kita lakukan dengan garis bilangan Gambar di bawah ini menunjukkan pecahan ½ dan ¾ dalam garis bilangan.




Dari garis bilangan di atas, kita tahu bahwa ¾ > ½


PENILAIAN TES FORMATIF

1. Berapakah pembulatan terkecil dari bilangan-bilangan pecahan berikut ini:
a.
b.
c.
d.
e.

Jawaban:
a.

b.  Karena pembilang dan pembagi mempunyai nilai yang sama. Ingat, 12 : 12 = 1.

c.  Sudah merupakan bilangan bulat pecahan yang terkecil.

d.

e.

Perhatikan jawaban pada no.e diatas. Karena pembilang mempunyai nilai yang lebih besar dari pembaginya, maka cara membulatkannya adalah harus mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:
1. Carilah angka terdekat dengan angka 33 yang dapat habis dibagi dengan angka 5. Maka kita akan mendapati angka tersebut adalah angka 30.
2. Bagilah angka 30 dengan angka 5, maka hasilnya 6. Ingat, 30 : 5 = 6.
3. Simpan angka 6 tersebut diawal dan dipertengahan bilangan pecahan.
4. Kemudian kurangkan angka 33 diatas dengan angka 30, maka hasilnya adalah 3. Simpanlah angka 3 ini sebagai pembilang yang baru.
5. Untuk pembagi tidak boleh dirubah, yaitu tetap menggunakan angka 5 sebagaimana pada pembagi awal.
6. Maka hasil dari adalah atau bisa juga ditulis dengan 6 3/5.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar